Pada kesempatan tugas kali ini saya akan menceritakan sedikit pekerjaan yang ingin saya capai dan tokoh-tokoh inspirasi dibelakangnya.
Sejak saya duduk di bangku sekolah dasar setiap kali orang lain bertanya kepada saya tentang pekerjaan dan cita-cita saat saya dewasa kelak saya selalu menjawab ingin menjadi pramugari. Sederhana saja, saya bisa berkeliling Indonesia dan dunia dengan gratis. Namun impian itu saya tinggalkan saat saya sadar bahwa gigi saya tidak tersusun rapih dan saya takut dokter gigi. Kemudian impian lain muncul saat saya duduk di kelas 2 SMP. Saat itu saya ingin menjadi psikiater, walau banyak teman saya yang berkata bahwa saya lebih cocok dibidang seni design dibanding menjadi psikiater. Belum banyak refrensi yang saya dapat mengenai impian saya tersebut, yang saya tau seorang psikiater dapat membantu orang lain dari segi fisik maupun mental. Menolong orang lain dengan sakit mental maupun permasalahan-permasalahan yang dialaminya yang tidak semua orang dapat membantu menurut saya adalah pekerjaan yang sangat mulia dan keren.
Impian itu tidak saya pupuskan begitu saja meski saya masuk Sekolah Kejuruan dengan jurusan Teknik Komputer. Bahkan, saat masa orientasi dan saya di beri pertanyaan tentang cita-cita saya saat dewasa saya tetap menjawab “psikiater”, meski sangat aneh mendengar jawaban itu dari siswa jurusan teknik komputer bukan ipa. Tiga tahun saya belajar ilmu komputer dan merasa bahwa ini bukanlah bidang saya, saya semakin mantap masuk universitas dengan jurusan psikologi. Karena sulit bagi saya untuk masuk ke fakultas kedokteran dengan background sekolah saya yang hanya mendapat sedikit ilmu pengetahuan seperti biologi dan kimia, belum lagi untuk mencapai impian saya menjadi psikiater saya harus mengambil S2 spesialis kesehatan jiwa nantinya. Memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Sampailah saya pada proses menggapai impian saya sekarang, menjadi psikolog anak. Saya sangat tertarik dengan psikologi klinis anak. Saya sempat menjadi guru pendamping di sebuah klub untuk anak-anak berkebutuhan khusus selama tiga bulan beberapa bulan lalu. Senang rasanya membantu satu per satu anak-anak yang memiliki kekurangan hingga dapat mandiri. Meski prosesnya tidak mudah dan melelahkan namun saat anak-anak yang saya asuh menunjukkan sedikit saja perkembangan, kebahagian penuh dalam dada.
Tokoh yang menginspirasi saya saat ini adalah Bapak Seto Mulyadi. Saya pernah bertemu dengan beliau dua kali, satu kali di sebuah event di Senayan dan satu kali lagi saat tidak sengaja satu lift dengan beliau di kampus. Beliau adalah sosok yang sangat hangat, saya banyak membaca artikel tentang beliau dan kegiatan-kegiatan beliau membantu banyak anak dengan latar belakang beraneka ragam di Indonesia. Saya kira tidak perlu saya sampaikan banyak hal untuk menggambarkan beliau, pasti banyak orang yang sudah familier dengan kehebatan yang mengagumkan.
Sejak saya duduk di bangku sekolah dasar setiap kali orang lain bertanya kepada saya tentang pekerjaan dan cita-cita saat saya dewasa kelak saya selalu menjawab ingin menjadi pramugari. Sederhana saja, saya bisa berkeliling Indonesia dan dunia dengan gratis. Namun impian itu saya tinggalkan saat saya sadar bahwa gigi saya tidak tersusun rapih dan saya takut dokter gigi. Kemudian impian lain muncul saat saya duduk di kelas 2 SMP. Saat itu saya ingin menjadi psikiater, walau banyak teman saya yang berkata bahwa saya lebih cocok dibidang seni design dibanding menjadi psikiater. Belum banyak refrensi yang saya dapat mengenai impian saya tersebut, yang saya tau seorang psikiater dapat membantu orang lain dari segi fisik maupun mental. Menolong orang lain dengan sakit mental maupun permasalahan-permasalahan yang dialaminya yang tidak semua orang dapat membantu menurut saya adalah pekerjaan yang sangat mulia dan keren.
Impian itu tidak saya pupuskan begitu saja meski saya masuk Sekolah Kejuruan dengan jurusan Teknik Komputer. Bahkan, saat masa orientasi dan saya di beri pertanyaan tentang cita-cita saya saat dewasa saya tetap menjawab “psikiater”, meski sangat aneh mendengar jawaban itu dari siswa jurusan teknik komputer bukan ipa. Tiga tahun saya belajar ilmu komputer dan merasa bahwa ini bukanlah bidang saya, saya semakin mantap masuk universitas dengan jurusan psikologi. Karena sulit bagi saya untuk masuk ke fakultas kedokteran dengan background sekolah saya yang hanya mendapat sedikit ilmu pengetahuan seperti biologi dan kimia, belum lagi untuk mencapai impian saya menjadi psikiater saya harus mengambil S2 spesialis kesehatan jiwa nantinya. Memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Sampailah saya pada proses menggapai impian saya sekarang, menjadi psikolog anak. Saya sangat tertarik dengan psikologi klinis anak. Saya sempat menjadi guru pendamping di sebuah klub untuk anak-anak berkebutuhan khusus selama tiga bulan beberapa bulan lalu. Senang rasanya membantu satu per satu anak-anak yang memiliki kekurangan hingga dapat mandiri. Meski prosesnya tidak mudah dan melelahkan namun saat anak-anak yang saya asuh menunjukkan sedikit saja perkembangan, kebahagian penuh dalam dada.
Tokoh yang menginspirasi saya saat ini adalah Bapak Seto Mulyadi. Saya pernah bertemu dengan beliau dua kali, satu kali di sebuah event di Senayan dan satu kali lagi saat tidak sengaja satu lift dengan beliau di kampus. Beliau adalah sosok yang sangat hangat, saya banyak membaca artikel tentang beliau dan kegiatan-kegiatan beliau membantu banyak anak dengan latar belakang beraneka ragam di Indonesia. Saya kira tidak perlu saya sampaikan banyak hal untuk menggambarkan beliau, pasti banyak orang yang sudah familier dengan kehebatan yang mengagumkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar