_

_

Selasa, 12 Januari 2016

Pekerjaan yang Ingin Dicapai dan Tokoh Inspirasi

Pada kesempatan tugas kali ini saya akan menceritakan sedikit pekerjaan yang ingin saya capai dan tokoh-tokoh inspirasi dibelakangnya.
Sejak saya duduk di bangku sekolah dasar setiap kali orang lain bertanya kepada saya tentang pekerjaan dan cita-cita saat saya dewasa kelak saya selalu menjawab ingin menjadi pramugari. Sederhana saja, saya bisa berkeliling Indonesia dan dunia dengan gratis. Namun impian itu saya tinggalkan saat saya sadar bahwa gigi saya tidak tersusun rapih dan saya takut dokter gigi. Kemudian impian lain muncul saat saya duduk di kelas 2 SMP. Saat itu saya ingin menjadi psikiater, walau banyak teman saya yang berkata bahwa saya lebih cocok dibidang seni design dibanding menjadi psikiater. Belum banyak refrensi yang saya dapat mengenai impian saya tersebut, yang saya tau seorang psikiater dapat membantu orang lain dari segi fisik maupun mental. Menolong orang lain dengan sakit mental maupun permasalahan-permasalahan yang dialaminya yang tidak semua orang dapat membantu menurut saya adalah pekerjaan yang sangat mulia dan keren.
Impian itu tidak saya pupuskan begitu saja meski saya masuk Sekolah Kejuruan dengan jurusan Teknik Komputer. Bahkan, saat masa orientasi dan saya di beri pertanyaan tentang cita-cita saya saat dewasa saya tetap menjawab “psikiater”, meski sangat aneh mendengar jawaban itu dari siswa jurusan teknik komputer bukan ipa. Tiga tahun saya belajar ilmu komputer dan merasa bahwa ini bukanlah bidang saya, saya semakin mantap masuk universitas dengan jurusan psikologi. Karena sulit bagi saya untuk masuk ke fakultas kedokteran dengan background sekolah saya yang hanya mendapat sedikit ilmu pengetahuan seperti biologi dan kimia, belum lagi untuk mencapai impian saya menjadi psikiater saya harus mengambil  S2 spesialis kesehatan jiwa nantinya. Memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Sampailah saya pada proses menggapai impian saya sekarang, menjadi  psikolog anak. Saya sangat tertarik dengan psikologi klinis anak. Saya sempat menjadi guru pendamping di sebuah klub untuk anak-anak berkebutuhan khusus selama tiga bulan beberapa bulan lalu. Senang rasanya membantu satu per satu anak-anak yang memiliki kekurangan hingga dapat mandiri. Meski prosesnya tidak mudah dan melelahkan namun saat anak-anak yang saya asuh menunjukkan sedikit saja perkembangan, kebahagian penuh dalam dada.
Tokoh yang menginspirasi saya saat ini adalah Bapak Seto Mulyadi. Saya pernah bertemu dengan beliau dua kali, satu kali di sebuah event di Senayan dan satu kali lagi saat tidak sengaja satu lift dengan beliau di kampus. Beliau adalah sosok yang sangat hangat, saya banyak membaca artikel tentang beliau dan kegiatan-kegiatan beliau membantu banyak anak dengan latar belakang beraneka ragam di Indonesia. Saya kira tidak perlu saya sampaikan banyak hal untuk menggambarkan beliau, pasti banyak orang yang sudah familier dengan kehebatan yang mengagumkan.

Sistem Informasi Psikologi

Penggunaan elemen-elemen yang terdapat dalam sebuah sistem informasi dapat di aplikasikan dalam dunia Psikologi. Dalam penggunaannya, sistem tersebut dapat berinteraksi dengan informasi yang telah di dapatkan guna mencapi suatu tujuan. Tujuan yang di maksudkan disini adalah di dalam dunia Psikologi dan penggunaan komputer serta aplikasi yang digunakan, sistem informasi di dalamnya dapat berkesinambungan membuat suatu keputusan maupun kesimpulan dari serangkaian hasil penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut.
Sumber lain juga berpendapat, sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal, Gaol (2008). Contoh-contoh penerapan sistem informasi pada ilmu psikologi adalah sebagai berikut:
• Penggunaan sistem informasi untuk membantu pengerjaan psikotest, baik secara online maupun hasil scoring. Banyak program-program maupun web online penyedia psikotes, hal ini dapat digunakan bagi siapapun untuk melakuakn test psikologi dengan cara yang lebih mudah dan efisien. Hasil test tersebut juga dapat dikerjakan dengan hasil yang lebih akurat dengan bantuan sistem dibandingkan dengan cara manual yang dapat saja terjadi human error.
• Penggunaan sistem informasi berbasis program untuk membantu menyelesaikan hasil-hasil penelitian psikologi metode kuantitatif dengan lebih mudah. Seperti SPSS, yang dapat membantu menghasilkan data yang lebih lengkap dengan cara yang lebih praktis dibandingkan dengan cara manual.
• Penggunaan sistem informasi yang dapat dikembangkan menjadi sarana game edutaiment bagi psikologi pendidikan, khususnya bagi anak-anak.

Sumber:
Gaol, C., J., L. (2008). Sistem Informasi Menejemen. Jakarta: Grasindo

Sistem Informasi

Menurut Joos, dkk (2009) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input atau proses atau output. Menurut Kusrini & Kaniyo (2007), sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian sub-sistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan. Sehingga dapat disimpulkan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian sub-sistem informasi yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi guna mengambil sebuah keputusan atau kesimpulan.

a.    Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah seluruh rangkaian aktivitas kerja sistem informasi yang membentuk satu kesatuan sistem dengan tujuan yang sama melalui proses penyimpanan, pengumpulan, pengolahan, sampai akhirnya mengasilkan informasi yang berguna bagi anggota organisasi, (Machmud, 2013).

b.   Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi (Aini, 2007).

Sumber:

Aini, Anisah. (2007). Sistem informasi geografis pengertian dan aplikasinya. Yogyakarta: STMIK AMIKOM
Joss, I. (2009). Belajar Cepat Komputer. Jakarta: Yudhistira.
Kusrini & Koniyo, A. (2007). Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akutansi dengan Visual Basic &Microsoft SQL Server. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Machmud, Rizan. (2013). Peranan penerapan sistem informasi manajemen terhadap efektivitas kerja pegawai lembaga pemasyarakatan narkotika. Jurnal Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Vol. 9. No. 3